“Saya minta agar setiap warung dan kedai diwajibkan menyediakan tempat sampah, satu tempat sampah untuk setiap satu meter panjang kedai. Ini harus segera direalisasikan,” katanya.
Bahkan, untuk mendorong keseriusan, ia mengusulkan agar para pedagang membuat pernyataan tertulis yang dibubuhi materai sebagai bentuk komitmen.
“Hal ini masih menjadi kendala yang belum bisa kita atasi sampai saat ini. Tapi jika seluruh pusat kuliner telah memiliki tempat sampah yang memadai, saya yakin akan berdampak positif terhadap kebersihan lingkungan kita,” ujar Om Zet optimis.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kelestarian sungai sebagai sumber kehidupan.
"Kalau sungai tercemar, ekosistem rusak, air terganggu, bahkan bisa picu banjir. Karena itu, mari kita rawat bersama, demi lingkungan yang sehat dan generasi masa depan," pesannya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh, Desmon Corina, turut menjelaskan bahwa kegiatan bersih-bersih sungai ini juga bertujuan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah.
“Selain membersihkan sampah, kami juga melakukan sosialisasi tentang pemilahan sampah dan keberadaan bank sampah untuk mengurangi beban limbah ke sungai,” ujarnya.
Aksi ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Salah seorang warga, Yudi, mengaku senang bisa terlibat langsung dalam kegiatan tersebut.
“Senang ada aksi seperti ini. Semoga kesadaran masyarakat meningkat, jadi sungai tidak dijadikan tempat buang sampah lagi,” ungkapnya.