Dalam kasus dua wanita lainnya, penularan HIV juga disebabkan oleh hal serupa. Investigasi menunjukkan bahwa peralatan yang seharusnya digunakan untuk sekali pemakaian, digunakan kembali oleh spa VIP di Albuquerque tersebut.
Kasus itu kemudian membuat pejabat kesehatan menutup spa tersebut dan hasil pemeriksaan menunjukkan banyak praktik pengendalian infeksi yang tidak aman di sana.
Pemilik spa saat ini dilaporkan telah menjalani hukuman penjara karena telah melakukan praktik dokter tanpa izin.
Menanggapi hal tersebut, Ahli Epidemiologi CDC Anna Stadelman-Behar mengatakan prosedur ini berisiko rendah dan kasus-kasus tersebut menunjukkan sebuah anomali. Orang-orang yang menjalani prosedur ini dapat menjaga diri mereka tetap aman dengan memverifikasi bahwa tempat tersebut memiliki izin dan memastikan jarum suntik serta perlengkapan sekali pakai lainnya diambil langsung dari kemasan aslinya.
“Penyelidikan ini menggarisbawahi pentingnya menentukan kemungkinan sumber penularan HIV baru di antara orang-orang yang tidak diketahui faktor risiko HIV. Kita membutuhkan praktik pengendalian infeksi yang memadai di fasilitas spa yang menawarkan layanan suntikan kosmetik supaya dapat mencegah penularan HIV dan patogen yang ditularkan melalui darah lainnya,” kata CDC dalam rilis resminya.