CARAPANDANG - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengusulkan kembali rangkaian perundingan damai dengan Rusia. Sebelumnya, negosiasi perdamaian antara kedua negara itu terhenti pada Juni 2025.

Perundingan dua putaran tersebut yang berlangsung di Istanbul itu gagal mencapai kesepakatan terkait gencatan senjata. Rusia dan Ukraina hanya menyepakati pertukaran tahanan dan pemulangan jenazah tentara yang gugur. 

"Pertemuan berikutnya dengan pihak Rusia akan berlangsung pekan depan," katanya dikutip The Guardian, Senin (21/7/2025). Zelenskyy menegaskan pentingnya mempercepat proses negosiasi dan menyatakan kesiapannya bertemu langsung dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. 

"Pertemuan di tingkat pemimpinan diperlukan untuk benar-benar menjamin perdamaian yang langgeng," ujarnya. Kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Ukraina, Rustem Umerov, ditugaskan mendorong terciptanya proses perdamaian yang sempat mandek.

Pihak Kremlin baru-baru ini menyatakan siap melanjutkan perundingan dengan Ukraina, menyusul ancaman Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Dia memberi tenggat waktu 50 hari kepada Moskow untuk mencapai kesepakatan damai atau menghadapi sanksi lebih lanjut.