Bentrokan terbaru telah berlangsung selama lima hari yang mengakibatkan 20 orang meninggal dunia. Bentrokan tersebut juga memaksa sekitar setengah juta warga mengungsi di kedua sisi perbatasan Thailand–Kamboja.
Eskalasi kekerasan disebut bermula dari dugaan penembakan terhadap tim teknik Thailand oleh pasukan Kamboja. Thailand kemudian meningkatkan serangan udara dalam beberapa hari terakhir.
Meski Trump mengklaim kesepakatan telah dicapai, hingga kini baik Thailand maupun Kamboja belum mengonfirmasi secara independen. Perjanjian gencatan senjata terbaru tersebut masih belum mendapat pengakuan resmi dari kedua pihak.
Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul mengatakan, ia telah menyampaikan hal tersebut kepada Presiden Donald Trump. Ia memastikan, akan bertanggung jawab untuk mengakhiri kekerasan berada di pihak Kamboja.
