CARAPANDANG - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani RUU pengeluaran pemerintah federal pada Rabu (22/11) malam, mengakhiri penutupan pemerintah federal (government shutdown) terpanjang dalam sejarah negara tersebut yang berlangsung selama 42 hari.

Penandatanganan ini dilakukan kurang dari dua jam setelah RUU tersebut disetujui oleh DPR AS. Dalam pernyataannya, Trump mengatakan bahwa pemerintah federal akan segera melanjutkan operasi normal.

RUU pengeluaran ini sebelumnya telah disetujui oleh Senat AS pada Senin malam dengan suara 60 banding 40, yang mendanai operasi pemerintah hingga 30 Januari. Keputusan ini mengembalikan gaji bagi ratusan ribu pekerja federal yang terdampak selama penutupan.

Dalam pemungutan suara di DPR yang dikuasai Partai Republik, RUU ini didukung oleh 222 legislator, termasuk enam dari Partai Demokrat, sementara 209 menolak, termasuk dua dari Partai Republik.

Terobosan untuk mengakhiri kebuntuan politik ini terjadi setelah negosiasi akhir pekan lalu, di mana tujuh Demokrat dan satu senator independen setuju untuk mendukung paket pengeluaran yang diperbarui. Namun, kesepakatan ini belum menyelesaikan isu sentral subsidi perawatan kesehatan bagi 24 juta warga Amerika di bawah Affordable Care Act, yang rencananya akan dipotong oleh administrasi Trump.