CARAPANDANG - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menahan pendanaan untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) hingga organisasi dunia tersebut melakukan reformasi yang diinginkannya. Kebijakan ini disampaikan oleh Duta Besar AS untuk PBB, Mike Waltz.
"Kami menahan dana Amerika. Presiden menahan dana Amerika sampai kami melihat reformasinya," ujar Waltz dalam wawancara dengan portal berita Breitbart, seperti dikutip ANTARA.
Menurut Waltz, langkah tegas Trump ini belum pernah diambil oleh presiden AS manapun di abad ke-21. Kebijakan penahanan dana ini telah memaksa PBB melakukan pemangkasan anggaran sebesar 15 persen.
Secara rinci, Waltz menyebutkan adanya pemotongan alokasi sebesar 18 persen untuk personel dan 25 persen untuk anggaran pasukan penjaga perdamaian global.
Kebijakan Trump ini sejalan dengan ancaman serupa yang baru-baru ini dilayangkannya kepada warga New York City terkait pemilihan wali kota.
Sebelumnya, pada 2 Mei, dalam rancangan anggaran tahun fiskal 2026, Trump telah mengusulkan penghentian total pendanaan bagi operasi penjaga perdamaian PBB, dengan alasan misi tersebut tidak efektif dan terlalu mahal bagi AS.
Usulan tersebut juga mencakup penangguhan sebagian besar kontribusi wajib dan seluruh kontribusi sukarela kepada berbagai badan PBB, termasuk WHO dan UNESCO.