CARAPANDANG.COM, SEOUL, 11 Desember (Xinhua) -- Tekanan terhadap Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol yang sedang dilanda masalah terus meningkat, dengan kantornya digeledah polisi pada Rabu (11/12) terkait pengumuman darurat militer pada pekan lalu.
Pihak-pihak yang menjadi sasaran penggeledahan adalah Badan Kepolisian Nasional, Badan Kepolisian Metropolitan Seoul, dan Pengawal Polisi Majelis Nasional.
Sekelompok penyelidik memasuki kompleks kantor kepresidenan untuk menyita sejumlah dokumen terkait deklarasi darurat militer yang diumumkan oleh Yoon pada malam 3 Desember lalu, yang dibatalkan oleh Majelis Nasional (National Assembly) beberapa jam kemudian.
Yoon dilaporkan saat itu sedang tidak berada di gedung kantor kepresidenan.
Sementara itu, polisi menangkap komisaris kepolisian Korsel dan kepala kepolisian Seoul pada Rabu pagi waktu setempat sehubungan dengan penyelidikan terhadap pemberlakuan darurat militer yang berlangsung singkat, lapor kantor berita Yonhap.
Komisaris Jenderal Badan Kepolisian Nasional Korea Cho Ji-ho dan Kepala Badan Kepolisian Metropolitan Seoul Kim Bong-sik ditangkap atas tuduhan pemberontakan, menurut tim penyelidik khusus di bawah naungan kepolisian nasional.
Kedua kepala kepolisian tersebut diduga memberikan instruksi kepada petugas polisi untuk mengepung kompleks Majelis Nasional guna menghalangi anggota parlemen menghadiri sidang pleno untuk melakukan voting menentang penerapan darurat militer.