CARAPANDANG – Pemerintah memutuskan menurunkan target pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2025 menjadi 4,7 hingga 5 persen.
Penurunan dari target semula 5,2 persen ini disebut sebagai bentuk antisipasi realistis terhadap perlambatan ekonomi global, bukan karena sikap pesimistis pemerintah.
Seperti dijelaskan Kepala Kantor Komunikasi Presiden (Presidential Communication Office/PCO), Hasan Nasbi langkah pemerintah melakukan koreksi proyeksi pertumbuhan karena mempertimbangkan kondisi perekonomian dunia yang tengah mengalami tekanan dan perlambatan tajam.
“Kalau soal outlook pertumbuhan ekonomi, kita kan harus meletakan negara kita dalam situasi internasional. Jadi kondisi globalnya memang melambat. Bahkan mungkin prediksinya rata-rata pertumbuhan global hanya 2,3 persen,” kata Hasan dalam pernyataan resmi di Jakarta, Selasa, 8 Juli 2025.