"Jadi, tentu kami berharap agar prodi ini segera dibuka di Sumbar. Kebutuhan masyarakat kita dalam pelayanan merapikan dan memperbaiki struktur gigi ini cukup tinggi, sementara spesialis ortodonti kita baru delapan orang. Tentu ini peluang yang baik bagi calon dokter gigi dan dokter gigi di Sumbar," ujarnya lagi.
Sementara itu dalam sambutannya, Rektor Unand, Efa Yonnedi menyatakan bahwa FKG Unand adalah salah satu bonus demografi bagi Unand, karena diisi oleh para dosen muda yang sangat produktif dalam kegiatan penelitian dan pelayanan. Termasuk di antaranya kegiatan bakti sosial dan pencatatan rekor MURI kali ini.
"Pengembangan spesialis ortodentis ini tentu akan menambah kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan di Unand. Ini akan kita upayakan. Termasuk juga, peningkatan kerja sama antara Unand dan Pemprov Sumbar yang terus kita prioritaskan," ujarnya.
Turut hadir menyampaikan laporan dalam kegiatan tersebut, Dekan FKG Unand, Prof Nila Kusuma; Ketua Ikorti Pusat Prof. Endah Mardiati; dan Direktur RSGM Unand, Hafindo Nismal. Selain itu, turut mendampingi Plt Gubernur Sumbar, Direktur RSAM Bukittinggi, Busril dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumbar, Dedy Diantolani. (adpsb/isq)