IRGC juga mengklaim telah menghancurkan markas besar agen mata-mata Israel Mossad di Erbil, sebagai tanggapan atas perannya dalam membunuh komandan IRGC dan merencanakan serangan teror di Iran.
Sedikitnya empat korban tewas dan enam orang lainnya luka-luka dalam serangan itu, menurut Pemerintah Daerah Kurdi di Irak utara.
Pemerintah Irak menyebut serangan tersebut sebagai tindakan agresi dan pelanggaran terhadap kedaulatan negara.