Pemerintah juga berkolaborasi dengan WHO (World Health Organization) dan USAID (United States Agency for International Development) memperkuat pelatihan, logistik, dan teknologi penyemprotan. Bantuan internasional ini tentunya mempercepat efektivitas program, serta meningkatkan jangkauan perlindungan masyarakat.
Presiden Soekarno pada masa itu, memulai penyemprotan secara simbolis DDT di Kalasan, Yogyakarta pada 12 November 1959. Aksi tersebut menjadi tonggak perjuangan nasional melawan malaria dan memperkuat kesadaran kesehatan.
Keberhasilan program itu, melindungi puluhan juta warga dari malaria dalam waktu lima tahun, sehingga melahirkan penetapan HKN. Sejak itu, peringatan tahunan ini menjadi pengingat pentingnya kesehatan dalam pembangunan bangsa.
Pada tahun 2025, peringatan HKN memasuki tahun ke-61, dengan mengusung tema "Generasi Sehat, Masa Depan Hebat". Tema ini tentu menegaskan pentingnya kesehatan sebagai fondasi utama pembangunan bangsa.
Peringatan ini tidak hanya bersifat seremonial semata, melainkan menjadi ajang refleksi bagi seluruh masyarakat. Momentum ini juga mendorong edukasi pola hidup sehat, serta penguatan sistem kesehatan nasional. dilansir rri.co.id