Meski Trump menolak mengirim pasukan AS ke Gaza, Washington memperkirakan kebutuhan sekitar 20.000 personel untuk membentuk pasukan stabilisasi. AS juga telah memulai pembahasan dengan berbagai negara mengenai kemungkinan kontribusi mereka.
Negara-negara yang diajak berdiskusi termasuk Indonesia, Uni Emirat Arab, Mesir, Qatar, Turki, dan Azerbaijan. Persaingan draf antara AS dan Rusia menunjukkan adanya perpecahan signifikan di Dewan Keamanan mengenai arah masa depan Gaza.