CARAPANDANG - Presiden Rusia, Vladimir Putin, disebut tak segan-segan untuk menggunakan senjata nuklir.
Dilansir dari New Zealand Herald, belum lama ini Vladimir Putin kembali meningkatkan ancaman nuklirnya terhadap Barat.
Ia mengatakan bahwa setiap serangan terhadap Rusia menggunakan senjata konvensional yang didukung oleh kekuatan nuklir sekarang akan dianggap sebagai serangan bersama.
Putin mengatakan kepada dewan keamanannya bahwa ia perlu mengoreksi doktrin nuklir Kremlin untuk mengizinkan serangan nuklir balasan jika terjadi serangan rudal konvensional terhadap Rusia.
“Agresi terhadap Rusia oleh negara non-nuklir mana pun, tetapi dengan partisipasi atau dukungan negara nuklir, diperlakukan sebagai serangan bersama terhadap Federasi Rusia,” katanya.
Sebelumnya, doktrin nuklir Rusia hanya mengizinkannya untuk melancarkan serangan nuklir setelah serangan langsung oleh musuh yang bersenjata nuklir. Ukraina tidak memiliki rudal nuklir.
Putin mengatakan “munculnya sumber baru ancaman dan risiko militer bagi Rusia” berarti ia tidak punya pilihan selain memperbarui doktrin nuklir Rusia.
Meskipun ia tidak menyebut nama Ukraina, peringatan itu tampaknya ditujukan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Zelenskyy direncanakan akan bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih untuk mendorong izin peluncuran rudal jarak jauh buatan AS ke Rusia.