Pasukan darat Ukraina mengonfirmasi bahwa personel militer tewas dalam serangan tersebut dan mengatakan penyelidikan sedang dilakukan untuk mengetahui apakah langkah-langkah perlindungan yang memadai telah diambil untuk melindungi mereka yang berada di fasilitas tersebut.
Mereka juga menambahkan bahwa langkah-langkah akan diambil untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengutuk serangan ini sebagai "pengingat mengerikan lainnya tentang kebrutalan Putin terhadap rakyat Ukraina" dan Gedung Putih berjanji bahwa lebih banyak bantuan akan dikirim ke Ukraina dalam beberapa minggu mendatang.
Gubernur Poltava Philip Pronin mengatakan pemerintahannya tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut tentang keadaan serangan tersebut "demi alasan keamanan."
Dia menambahkan, "Musuh menggunakan segala cara untuk membawa lebih banyak rasa sakit ke Ukraina dan membuat rakyat Ukraina bingung. Percayalah hanya pada sumber yang dapat dipercaya."
Maria Bezugla, seorang anggota parlemen yang kerap mengkritik kepemimpinan militer negara itu, menuduh pejabat tinggi membahayakan tentara dengan mengizinkan acara semacam itu berlangsung.
"Tragedi ini terus berulang. Kapan akan berhenti?" tulisnya di Telegram.
Poltava berjarak sekitar 320 km di tenggara Kyiv, jauh dari garis depan. Foto-foto yang diunggah di media sosial di Ukraina menunjukkan mayat, beberapa di antaranya mengenakan seragam, terbaring di tanah tertutup debu dan puing-puing.