Terlebih saat retret Kepala Daerah di Magelang beberapa pekan lalu, Gubernur mengaku mendapat arahan dari Presiden Prabowo Subianto terkait pentingnya hilirisasi produk pertanian dan potensi sumber daya alam, termasuk memaksimalkan potensi kelautan. "Terlebih rencana ini juga bagian dari usaha mencapai swasembada garam pada akhir 2025," ucapnya lagi.
Sementara itu, Dirut PT Garam, Abraham Mose menyebutkan, Sumbar bersama Aceh memang tengah diproyeksikan sebagai klaster produksi garam nasional di wilayah Sumatera. Selain untuk menekan cost produksi dan memenuhi kebutuhan nasional, upaya ini juga dalam rangka menekan ketergantungan terhadap impor garam.
"Dari 5 juta ton kebutuhan garam nasional, itu 50 persennya masih kita impor. Padahal, kita punya potensi besar untuk mencapai swasembada garam sesuai arahan Bapak Presiden. Sehingga, Sumbar menjadi salah satu daerah yang akan kita tingkatkan produksinya melalui pembinaan terhadap petani garam lokal," ucap Abraham.
Potensi garam Sumbar sendiri, sambung Abraham, sangat besar jika dioptimalkan. Terutama sekali untuk menghasilkan produk garam bagi industri nonpangan seperti kebutuhan pabrik, proses penyamakan, dan lain sebagainya. "Terima kasih atas dukungan Bapak Gubernur dan jajaran. Kita akan tindak lanjuti segera rencana ini di Sumbar," sambungnya.