CARAPANDANG - Presiden Korea Selatan (Korsel), Yoon Suk Yeol resmi dicopot dari jabatannya oleh Mahkamah Konstitusi pada Jumat (4/4/2025). Jabatan Yoon dicopot setelah sebelumnya dimakzulkan oleh Majelis Nasional yang dikuasai pihak oposisi, dikutip dari AP News.
Keputusan bulat ini diambil menyusul tindakan kontroversial Yoon yang mendeklarasikan darurat militer. Ia juga mengirim pasukan ke parlemen dalam upaya yang gagal, untuk mengatasi kebuntuan politik.
Mahkamah Konstitusi menilai, tindakan Yoon membahayakan prinsip-prinsip demokrasi dan melanggar konstitusi negara. Korea Selatan pun harus menggelar pemilihan presiden dalam waktu dua bulan untuk mencari pengganti Yoon.
Survei menunjukkan, Lee Jae-myung merupakan kandidat terkuat untuk menduduki kursi kepresidenan berikutnya. Ia adalah pemimpin Partai Demokrat yang merupakan oposisi utama liberal.
Putusan Mahkamah Konstitusi disambut dengan emosi campur aduk oleh masyarakat. Ribuan warga berkumpul dan merayakan keputusan tersebut di pusat kota Seoul.
Tangis haru, pelukan, dan sorak sorai mewarnai suasana unjuk rasa anti-Yoon. Hal ini menandakan kelegaan masyarakat atas akhir masa jabatan Yoon yang penuh gejolak.
Para ahli memperkirakan, ketegangan politik masih akan berlanjut. Hal ini disebabkan kemungkinan meningkatnya aksi protes dari para pendukung Yoon, setelah keputusan Mahkamah.
