"Bicara pilkada, keliru kalau mengukur paslon hanya dari elektabilitas. Selain elektabilitas, moralitas, adab cara menghargai orang lain dan Intelektualitas, mengukur pengetahuan dia (calon) terkait daerah, juga menjadi hal penting untuk dibicarakan," ungkap Rahmat menjelaskan alasan PMII Pohuwato menggelar giat PMII Bicara.
Sementara dalam PMII bicara tersebut, paslon SIAP diwakili langsung oleh Ketua Tim pemenangan, Hamdi Alamri. Hamdi yang juga Wakil Ketua DPRD Pohuwato itu menyampaikan dirinya sudah sangat siap untuk mendapat kritikan dari peserta diskusi PMII Bicara.
Kritikan yang dialamatkan kepada paslon SIAP ini menurut Hamdi, merupakan perwujudan atas kerja - kerja Saipul Mbuinga di periode pertamanya sebagai Bupati Pohuwato.
"Hanya mereka yang tidak bekerja, yang tidak menerima kritik. Karena kritik adalah tanda, bahwa Pak Saipul telah bekerja di periode pertamanya," tegas Hamdi.
Memang Hamdi mengakui ada program - program yang belum diselesaikan Saipul Mbuinga dalam jabatannya sebagai Bupati Pohuwato. Menurut Hamdi ada beberapa kendala yang dihadapi.
"Pak Saipul itu hanya menjabat kurang lebih 3,5 tahun. 2 tahun pertama, pemerintahan Saipul sudah diperhadapkan dengan masalah COVID-19. Dan banyak anggaran yang dikucurkan untuk menghadapi masalah ini. Karenanya banyak program yang terlambat karena anggaran yang direlokasikan untuk penanganan COVID-19,"ungkap Hamdi