CARAPANDANG - Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menyatakan bahwa dunia sedang mengalami titik perubahan geopolitik. Menurutnya, perubahan ini dapat berdampak pada perdamaian, kesejahteraan, dan stabilitas kawasan ASEAN, dikutip dari Vietnam News.

Ia menekankan bahwa ASEAN harus bersinar sebagai "mercusuar harapan" di tengah berbagai tantangan global. Hal ini disampaikan dalam ASEAN Future Forum ke-2 yang diselenggarakan di Hanoi, Vietnam, Rabu (26/2/025).

"Sentralitas kita tidak berarti jika tidak ada kesatuan di antara negara anggota, jika kita membiarkan perbedaan internal dan prioritas masing-masing memecah belah kita. Karena itu, kita sangat beruntung berada di kawasan yang paling damai di dunia," ujarnya.

Anwar menambahkan ASEAN perlu membangun kawasan yang berkelanjutan, harmonis, dan dinamis secara ekonomi dengan memperkuat peran sentral serta otonomi strategisnya. Namun, ia menilai ASEAN beruntung karena saat ini menjadi salah satu kawasan paling damai di dunia.

Oleh karena itu, upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan membangun rantai pasok yang tangguh harus terus dilakukan. Keberlanjutan juga menjadi faktor penting dalam perdagangan global.

Selain itu, PM Anwar mengingatkan ASEAN harus tetap waspada terhadap risiko geopolitik yang meningkat, termasuk ketegangan antara AS dan Tiongkok. Menurutnya, konflik perdagangan antara kedua negara adidaya tersebut dapat membawa tantangan sekaligus peluang bagi ASEAN.