Lebih lanjut, Gubernur Mahyeldi menambahkan selain sektor pariwisata, sektor pendidikan dan perdagangan juga menjadi perhatian khususnya karena sektor tersebut berkaitan langsung dengan sumber daya manusia (SDM) dan perekonomian daerah.
Terakhir Ia berharap, penjajakan kerjasama sister province dengan Ibukota Negara Kamboja ini bisa memberikan dampak positif terhadap pembangunan daerah di Sumbar.
Sementara itu, Kepala Biro Pemerintahan Provinsi Sumatera Barat, Doni Rahmat Samulo mengatakan Delegasi Kamboja dijadwalkan datang ke Sumbar pada tanggal 1 sampai 2 Agustus 2023. Ia menyebut itu merupakan kunjungan balasan dari kunjungan delegasi Sumbar sebelumnya pada 30 April-3 Mei lalu.
Ia mengatakan, selain membahas penjajakan kerjasama untuk sektor pariwisata, pendidikan, dan perdagangan. Delegasi Sumbar juga buka peluang untuk kerjasama dibidang kepemudaan serta sertifikasi halal.
Kerjasama bidang kepemudaan melalui pertukaran pemuda dinilai strategis untuk lebih memperkenalkan ke dua daerah kepada dunia internasional.
Menurutnya, keseriusan Kamboja untuk bekerjasama dengan Sumbar terlihat dari langsung digelarnya pembicaraan lanjutan usai rencana tersebut mendapat dukungan dari PM Kamboja Yang Mulia Samdech Techo Hun Sen.
Dalam pembicaraan lanjutan itu, hadir Gubernur Phnom Penh dengan didampingi oleh Vice Governur, Deputy Governur dan beberapa pejabat Kamboja lainnya dan berhasil melahirkan beberapa poin rencana kerjasama.