Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa kegiatan ini sangat strategis untuk membuka peluang kerjasama antara perusahaan Jepang dan Indonesia dalam menciptakan sinergi positif bagi kedua belah pihak.
"Tentunya kehadiran PGE pada forum business matching yang diadakan oleh otoritas Bursa Efek Indonesia (IDX) ini menjadi tanda bahwa usaha yang kami kembangkan memiliki potensi market besar di mata investor asing, khususnya negara-negara yang sudah sangat menaruh perhatian besar bagi pengembangan energi bersih," ucap Ahmad.
Ia menjelaskan energi panas bumi atau geothermal di Indonesia saat ini memiliki potensi terbesar kedua di dunia, setelah Amerika Serikat (AS). Panas bumi bisa menjadi sumber energi yang bersifat ramah lingkungan dan stabil yang dapat menjadi base load (beban dasar) sustainable di masa mendatang.
"PGE sebagai pemimpin di sektor panas bumi akan terus berupaya mengembangkan potensi panas bumi yang dimiliki Indonesia. Oleh karena itu, kolaborasi dengan sejumlah pihak sangat penting untuk dilakukan," katanya.
Terkait fenomena kelebihan permintaan atau oversubscribed hingga 8,25 kali terhadap penawaran green bond PGE belum lama ini, menurut Ahmad, hal itu menjadi sinyal positif untuk dapat melibatkan lebih banyak pihak lagi.
Dengan meningkatnya kesadaran global untuk memanfaatkan energi hijau, kata dia, PGE kini menjadi salah satu pelaku usaha strategis dari Indonesia.