Beranda Kolom Perubahan Sikap Trump atas Konflik Rusia-Ukraina Picu Kebingungan

Perubahan Sikap Trump atas Konflik Rusia-Ukraina Picu Kebingungan

Foto yang diabadikan pada 15 Agustus 2024 ini menunjukkan sebuah tank Ukraina yang hangus pascaserangan Rusia di Toretsk. (Xinhua/Peter Druk)

0
Xinhua

Pada Selasa, hanya sehari setelah mengumumkan kesepakatan senjata NATO dan ancaman tarif terhadap Rusia, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak memihak siapa pun.

CARAPANDANG.COM, MOSKOW/KIEV, 17 Juli (Xinhua) -- Rusia pada Selasa (15/7) menolak ultimatum 50 hari yang diberikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk memaksa negara itu menyetujui gencatan senjata Ukraina. Rusia juga menolak ancaman "tarif berat" yang dikeluarkan Trump, menyebutnya sebagai hal yang tidak dapat diterima.

Wakil Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Ryabkov menekankan bahwa Moskow mendukung resolusi diplomatik untuk konflik Ukraina dan bersedia memulai perundingan.

"Namun, jika hal ini tidak mendapat respons yang tepat, dan tujuan yang telah ditetapkan gagal dicapai melalui diplomasi, maka operasi militer khusus akan terus berlanjut," katanya, seraya menambahkan bahwa posisi Moskow tidak tergoyahkan. "Kami berharap Washington dan NATO menanggapi hal ini dengan serius."

Penolakan tersebut terjadi hanya beberapa hari setelah Trump, yang berbicara di kantor Oval bersama Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte, menyatakan bahwa pemerintah AS akan memberlakukan "tarif yang sangat berat" kepada Rusia jika kesepakatan gencatan senjata tidak tercapai dalam waktu 50 hari.

   Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menjelaskan bahwa ketika Trump menyebut tarif sekunder sebesar 100 persen, yang dimaksudnya adalah "sanksi ekonomi".

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terkait
Berita Terkait