Bupati Solok meninjau langsung pelaksanaan OMC di Posko Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang. Di lokasi tersebut, Ia melihat proses persiapan dan pelaksanaan penyemaian awan yang telah diidentifikasi sebelumnya, dengan menabur garam (NaCl) dari udara untuk memicu terjadinya hujan.
“Alhamdulillah, hujan sudah turun di wilayah kita. Ini sangat membantu petani dan masyarakat,” kata Jon Firman Pandu, Sabtu (26/07/2025).
Kabupaten Solok sebelumnya menetapkan status Tanggap Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) setelah mengalami musim kering ekstrem selama lebih dari 60 hari. Dampak kekeringan dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama di sektor pertanian dan ketersediaan air bersih.
Turunnya hujan pada Jumat (25/07/2025) disambut gembira oleh masyarakat. Selain mengisi kembali sumber air, hujan diharapkan dapat menekan risiko kebakaran hutan dan lahan di musim kemarau panjang.
Pemerintah Kabupaten Solok memastikan pemantauan cuaca akan terus dilakukan dan siap berkoordinasi kembali dengan BNPB dan BMKG jika diperlukan.
Keberhasilan operasi ini menunjukkan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan pusat dalam mengatasi dampak bencana alam.