“Kemajuan tanpa arah ideologis akan mudah goyah. Kemajuan ekonomi tanpa fondasi nilai-nilai Pancasila bisa melahirkan ketimpangan. Kemajuan teknologi tanpa bimbingan moral Pancasila bisa menjerumuskan bangsa ke dalam dehumanisasi,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Elzadaswarman juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk melakukan revitalisasi nilai-nilai Pancasila di segala dimensi kehidupan, mulai dari pendidikan, pemerintahan, ekonomi, hingga ruang digital.
Menurutnya, penting bagi semua pihak untuk menanamkan nilai Pancasila sejak dini, menghadirkan keadilan dalam pelayanan publik, memperkuat ekonomi kerakyatan, serta membangun budaya digital yang menjunjung etika dan toleransi.
“Tugas ini tidak bisa dijalankan sendiri. Semua elemen bangsa dari pusat hingga daerah, dari pejabat hingga masyarakat, dari tokoh agama hingga pemuda, memiliki peran untuk menjadi pelaku utama pembumian Pancasila,” ujarnya.
Ia pun menegaskan bahwa peringatan Hari Lahir Pancasila ini bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi harus menjadi refleksi untuk memperkuat komitmen terhadap nilai-nilai luhur bangsa.
“Kita ingin Indonesia yang maju bukan hanya secara teknologi, tetapi juga secara moral. Kita ingin Indonesia yang sejahtera bukan hanya dalam angka statistik, tetapi dalam rasa keadilan dan persaudaraan. Kita ingin Indonesia yang dihormati dunia bukan semata karena kekuatan ekonominya, tetapi karena keluhuran budinya dan kebijaksanaan rakyatnya,” tutupnya.