Presiden Trump menyatakan administrasinya sedang "menyelidiki" apakah serangan itu melanggar gencatan senjata. Pejabat AS mengaku Gedung Putih telah mengirim teguran keras kepada Netanyahu, memperingatkan agar tidak merusak reputasi Presiden Trump yang memediasi kesepakatan ini.
Sementara itu, krisis kemanusiaan di Gaza semakin mendalam. Badai musim dingin memperparah kondisi ratusan ribu warga yang tinggal di tenda darurat atau bangunan rusak.
Dua bayi, termasuk seorang bayi prematur berusia 29 hari, dilaporkan meninggal karena hipotermia parah dalam sepekan terakhir, mendorong korban jiwa akibat cuaca ekstrem menjadi 13 orang.
PBB melaporkan sekitar 30.000 anak terdampak kerusakan tempat berlindung akibat badai. Israel terus memblokir pasokan musim dingin penting, termasuk tenda dan selimut, serta hanya mengizinkan 39 persen truk bantuan yang dialokasikan mencapai tujuan.
Kantor Media Pemerintah Gaza menyebut Israel memblokir makanan bergizi sementara mengizinkan barang-barang non-esensial masuk.
Pembicaraan AS-Qatar juga berfokus pada pembentukan pasukan stabilisasi internasional yang diharapkan melibatkan pasukan Indonesia dan Turki, meski Israel keberatan dengan keterlibatan Turki.
Qatar mendesak Washington menekan Israel agar mengizinkan lebih banyak bantuan masuk tanpa syarat.
