Beranda Internasional Perang Rusia Vs Ukraina

Perang Rusia Vs Ukraina

Serangan rudal Rusia yang menewaskan delapan orang di Ukraina timur pada Jumat (14/4/2023) terjadi saat Inggris mengatakan pasukan Ukraina telah dipaksa mundur dari bagian Kota Bakhmut.  Namun, Ukraina memilih untuk tak menggubris pernyataan yang disampaikan Inggris.

0
Ilustrasi | Istimewa

Adapun, Ukraina dikabarkan akan mendapatkan tambahan dana sebesar US$5 miliar untuk mendukung keberhasilan serangan balasan Kyiv ke Rusia.  Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal mengatakan, janji tersebut diterimanya usai Shmyhal bertemu dengan perwakilan Dana Moneter Internasional, Bank Dunia, Bank Investasi Eropa, serta pejabat tinggi Amerika Serikat (AS) pada 10-14 April 2023. 

Setelah terobosan besar Ukraina pada paruh kedua 2022, pasukan di garis depan Ukraina timur hampir tidak bergerak selama lima bulan terakhir meski Rusia terus mengirimkan serangan besar-besaran. 

Moskow bahkan telah memanfaatkan ratusan ribu tentara cadangan yang baru direkrut dan ribuan narapidana yang direkrut sebagai tentara bayaran dari penjara. 

Pendiri Wagner Yevgeny Prigozhin melalui saluran telegramnya menyampaikan bahwa Ukraina harus segera mengirimkan serangan balasan jika tidak ingin kehilangan potensi tempur mereka secara bertahap. 

Sebab, Prigozhin menilai bahwa Bakhmut sangatlah menguntungkan bagi Rusia. Oleh karenanya, pasukan militer Rusia tentu akan mengerahkan segala tenaga untuk akhirnya dapat menguasai kota di timur Ukraina tersebut. 

"Bagi kami, Bakhmut sangat menguntungkan. Kami menggiling tentara Ukraina di sana dan menahan manuvernya," katanya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terkait
Berita Terkait