PAYAKUMBUH, CARAPANDANG - Pemerintah Kota Payakumbuh terus memperkuat langkah percepatan penanganan sampah yang hingga kini masih menjadi tantangan serius. Salah satu strategi yang kini digerakkan adalah melibatkan dunia pendidikan secara aktif dalam pengelolaan sampah, dimulai dari jajaran sekolah.
Hal ini ditegaskan dalam Rapat Koordinasi bersama seluruh kepala sekolah se-Kota Payakumbuh yang digelar di Aula Ngalau, Kantor Wali Kota, pada Senin (18/6/2025). Rapat dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Payakumbuh, Rida Ananda, mewakili Wali Kota Payakumbuh.
“Sejak TPA Regional kita longsor pada akhir 2023, kondisi darurat sampah di Payakumbuh masih berlangsung. Saat ini, produksi sampah harian kita mencapai 80 hingga 100 ton. Ini bukan persoalan kecil, dan tidak bisa ditangani oleh satu sektor saja,” tegas Rida dalam arahannya.
Ia menekankan bahwa seluruh satuan pendidikan — dari TK hingga SMA, negeri maupun swasta — harus ikut mengambil peran aktif dalam pengelolaan sampah. Rida menginginkan agar sekolah tidak lagi menjadi penyumbang sampah ke tempat penampungan akhir, kecuali sampah residu.
“Kami tidak ingin ada lagi sampah dari sekolah yang dibuang begitu saja. Semua jenis sampah, selain residu, harus bisa dikelola jadi produk yang bermanfaat. Bisa jadi eco-enzyme, eco-brick, paving block, magot, atau kompos. Ini waktunya kita berpikir inovatif,” serunya.