“Program sertifikasi ini tidak hanya meningkatkan kompetensi, tapi juga Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Bahkan, upah yang diterima oleh tenaga kerja akan mengacu pada billing rate atau standar upah sesuai sertifikat yang dimiliki. Ini tentu berdampak positif bagi kesejahteraan mereka,” jelasnya.
Uji sertifikasi ini mencakup 13 jabatan kerja dengan berbagai jenjang, di antaranya: Manajer Lapangan Pelaksana Pekerjaan Gedung (jenjang 6), Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong (jenjang 4), hingga Tukang Kayu Konstruksi (jenjang 2). Dari total peserta, 78 orang berada pada jenjang terampil (4, 5, dan 6) dan 22 orang pada jenjang tukang (1 dan 2).
Dinas PUPR Kota Payakumbuh menargetkan pada akhir tahun 2026, sebanyak 1.025 tenaga kerja konstruksi telah memiliki sertifikat kompetensi. Hingga akhir tahun 2024 lalu, sebanyak 654 orang telah difasilitasi untuk mendapatkan sertifikat ini.
“Dengan bertambahnya jumlah tenaga kerja yang kompeten dan tersertifikasi, maka mutu pekerjaan konstruksi akan semakin meningkat, pelaksanaannya lebih tertib secara administrasi, dan lebih tepat waktu,” tutup Muslim. (MC)
