Ia juga menyinggung pentingnya memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi. "Kalau masyarakat sudah merasa aman, kenyang, dan tenang, maka pembangunan akan berjalan lebih lancar," tambahnya.
Dalam pemaparannya, Irfan menyebut angka kemiskinan di Pohuwato saat ini berada di angka 17,11 persen. Meski menurun dibandingkan tahun sebelumnya, angka ini masih tergolong tinggi.
Oleh karena itu, kata Irfan lagi, berbagai program dirancang untuk menekan angka tersebut, termasuk pemberdayaan masyarakat melalui sektor pertanian, perikanan, dan sosial.
"Kami sedang mengembangkan program pemberdayaan pekarangan untuk meningkatkan aset rumah tangga dan produktivitas masyarakat. Selain itu, pengembangan pupuk organik juga menjadi fokus utama melalui kerja sama lintas sektor," jelasnya.
Rancangan Program Unggulan
Dalam RPJMD ini, pemerintah daerah akan memprioritaskan: 1.) Program pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis pekarangan.
Pengembangan pupuk organik untuk mendukung sektor pertanian dan pangan. 2.) Penyusunan desain program yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat miskin.
Kolaborasi dengan dinas terkait untuk memastikan implementasi tepat sasaran.
"Kami ingin program ini benar-benar menjadi solusi bagi masyarakat dan dapat dilaksanakan dengan baik mulai tahun depan. OPD terkait harus mulai menyusun rencana kerja sesuai dengan rancangan ini," kata Irfan.