OCHA mengatakan bahwa lebih dari 320 personel kemanusiaan yang tewas di Gaza sejak 7 Oktober 2023, mendongkrak jumlah kematian pekerja kemanusiaan secara global. Banyak dari mereka tewas saat menjalankan tugas kemanusiaan, dan sebagian besar merupakan anggota staf Badan Bantuan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Kawasan Timur Tengah, atau yang dikenal sebagai UNRWA.
Orang-orang mengantre untuk membeli roti di sebuah toko roti di Kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pada 18 November 2024. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)
OCHA mengatakan bahwa sebagian besar pekerja kemanusiaan yang tewas di seluruh dunia tahun ini merupakan anggota staf lokal yang bekerja untuk organisasi nonpemerintah, badan-badan PBB, dan gerakan Palang Merah atau Bulan Sabit Merah.
Tingginya tingkat kekerasan, penculikan, pencederaan, pelecehan, dan penahanan sewenang-wenang terhadap pekerja kemanusiaan telah dilaporkan di berbagai negara, termasuk di antaranya di Afghanistan, Republik Demokratik Kongo, Sudan Selatan, Sudan, Ukraina, dan Yaman.
OCHA mengatakan kekerasan terhadap para pekerja kemanusiaan merupakan bagian dari meluasnya tren peningkatan korban sipil di zona konflik. Tahun lalu, lebih dari 33.000 kematian warga sipil tercatat di 14 zona konflik bersenjata, meningkat 72 persen dari catatan tahun 2022.