Produsen otomotif Jepang menghadapi tantangan penjualan yang serius tahun ini di China yang merupakan pasar otomotif terbesar di dunia, karena popularitas merek lokal dan persaingan harga yang sengit di tengah pergeseran cepat ke mobil listrik.
Nissan mengumumkan akan mendirikan pusat penelitian bersama dengan Universitas Tsinghua di China tahun depan, berfokus pada penelitian dan pengembangan kendaraan listrik, termasuk infrastruktur pengisian dan daur ulang baterai.
"Kami berharap kolaborasi ini akan membantu kami memahami lebih dalam pasar China dan mengembangkan strategi yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan pelanggan di China," kata Presiden dan Chief Executive Officer Nissan, Makoto Uchida, dalam sebuah pernyataan.
Pendirian pusat penelitian ini merupakan perluasan dari upaya penelitian bersama yang perusahaan ini lakukan dengan Tsinghua sejak tahun 2016 yang difokuskan pada teknologi mobilitas cerdas dan otonom.
Demikian disiarkan Reuters pada Minggu (17/12) waktu setempat.