CARAPANDANG - Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi merespon penyerangan terhadap lima prajurit TNI dari Batalyon Zeni Tempur (Yonzipur) 6/Satya Digdaya dan sejumlah karyawan sejumlah karyawan perusahaan di Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar).
Penyerangan yang dilakukan Warga Negara (WN) China harus ditindak dengan tegas. Negara tidak boleh kalah, sebab ini merupakan simbol dari perlawanan terhadap negara.
"Negara jangan sampai kalah oleh serangan WNA China di Kalimantan Barat. Serangan oleh Warga China di Kalbar itu simbol perlawanan terhadap negara. Karena TNI adalah simbol negara," ujarnya seperti dilansir RMOL, Minggu, 21 Desember 2025.
Muslim menegaskan jika penyerangan ini diarkan saja oleh pemerintah, maka ini bentuk ketakutan negara. Sebab simbol negaranya diserang namun tidak ditindak tegas.
Menurutnya ini akan diartikan bahwa WN China sudah tidak menganggap keberadaan dan wibawa TNI.
"Demi mempertahankan wibawa negara dan wibawa TNI, Presiden Prabowo harus bertindak," tegasnya.
