CARAPANDANG - Militer Myanmar menggerebek sebuah pusat penipuan internet di perbatasan Thailand pada Selasa (18/11/2025), menangkap hampir 350 orang. Operasi ini merupakan bagian dari penertiban besar-besaran yang dipublikasikan luas untuk menindak kawasan pasar gelap yang berkembang pesat.
Pabrik penipuan telah tumbuh di wilayah perbatasan Myanmar yang dilanda perang. Pusat ini menampung para penipu yang menargetkan pengguna internet dengan modus asmara, dilansir dari The Straits Times.
Selain itu, penipuan bisnis yang dilakukan menyebabkan kerugian mencapai puluhan miliar dolar setiap tahun. Junta Myanmar telah lama dituduh menutup mata terhadap praktik penipuan ini.
Namun, sejak Februari, junta mulai mempublikasikan operasi penertiban setelah mendapat dorongan dari Tiongkok, pendukung militer utama Myanmar. Penggerebekan tambahan yang dimulai pada Oktober dianggap sebagai bagian dari upaya propaganda junta.
Tujuannya adalah untuk meredakan tekanan dari Beijing tanpa merusak keuntungan sekutu militernya. Militer menyerbu pusat perjudian dan penipuan Shwe Kokko, sebanyak 346 warga asing yang sedang diawasi ditangkap.
Selain itu, hampir 10.000 ponsel yang digunakan untuk operasi perjudian daring disita. Sejak kudeta 2021, wilayah perbatasan Myanmar menjadi lahan subur bagi pusat penipuan.