Selain itu, ada juga stroke hemoragik yang terjadi akibat terjadi pendarahan mendadak di otak karena pecahnya pembuluh darah, sehingga memberi tekanan pada sel-sel otak dan merusaknya.
Penulis utama studi Cecilia Hvitfeldt Fuglsang mengatakan ingin para dokter menyadari hubungan antara migrain dan risiko kardiovaskular bagi pria dan wanita.
Penelitian sebelumnya menunjukkan pasien migrain juga lebih mungkin menderita berbagai kondisi mental dan fisik seperti depresi, epilepsi, fibromyalgia, sindrom iritasi usus besar (IBS), kesulitan pendengaran, asma, dan masalah tidur. dilansir antaranews.com