Pasangan ini sudah menempati rumah tersebut sejak 20 tahun lalu. Sebelumnya, mereka tinggal jauh ke arah bukit, tempat mereka berladang. Karena lahan tanah peninggalan orang tua mereka baru saja ditebus, mereka memutuskan tinggal di lahan tersebut.
Kemudian, membangun rumah semi permanen. Tak kunjung selesai, seiring dengan tingginya biaya hidup untuk anak-anak mereka. Akhirnya rumahnya tidak dilanjutkan pembangunannya.
"Mau dibangun dengan apa, uang habis untuk kebutuhan hari-hari saja,"timpal Ely dihadapan Gubernur.
Gubernur Mahyeldi mengatakan dia sengaja datang mengunjungi warga yang tidak mampu. Kemudian menyerahkan bantuan dari Baznas untuk rehab rumah.
"Dengan bantuan ini kita harapkan dapat membantu. Tidak hanya itu, tapi juga memancing dukungan dari tetangga, ninik mamak dan keluarga besarnya sehingga pembangunan lebih cepat. Begitu juga perhatian dari warga untuk bisa menyumbang,"katanya.
Menurutnya, kunjungan tersebut tidak hanya untuk warga yang dikunjungi. Tapi juga mengingatkan tim yang ikut, mereka harus tahu masih banyak warga yang kehidupannya masih dibawah standar.
"Bagi OPD yang datang hari ini ada umpan balik, bagaimana membantu dan menangani kondisi masyarakat dengan program-programnya,"ulasnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Mahyeldi menyerahkan bantuan Rp25 juta untuk rehab rumah Anton. Selain itu juga ada bantuan lainnya berupa kain, alquran dan tikar. (adpsb)