Lokasi KHL ini akan dipusatkan di lantai dasar bangunan masjid. Sementara untuk pembangunan fasilitas pendukung lainnya Pemprov Sumbar akan bekerjasama dengan Bank Nagari, sehingga nantinya lantai dasar Masjid Raya Sumbar menjadi ruang yang nyaman bagi setiap pengunjung untuk melakukan beragam aktivitas.
"Sebelumnya kita telah punya dasar, Sumbar pernah dinobatkan sebagai destinasi wisata dan kuliner halal dunia oleh salah satu lembaga internasional. Sehingga, apa yang kita dicanangkan sekarang merupakan bagian dari penguatan dan kelanjutan dari capaian yang berhasil kita raih tahun sebelumnya," Sebut Hansastri.
Senada dengan Sekda Sumbar, Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung menyebut dipilihnya Masjid Raya Sumbar sebagai Pilot Project KHL karena dinilai sebagai lokasi yang paling siap untuk pengembangan wisata halal di Indonesia.
"Secara umum, Masjid Raya Sumbar ini sangat siap untuk menjadi pilot project kawasan wisata halal Indonesia. Infrastrukturnya memadai, kebijakan pemerintah daerahnya pun juga sangat mendukung, sebab hampir seluruh transaksi keuangan di daerah ini telah sesuai syariah," ucap Juda Agung.
Diharapkan, kedepan kawasan ini akan terus berkembang dan tidak hanya memenuhi kebutuhan praktis para pengunjung tapi juga mengangkat nilai-nilai keagamaan, sehingga mampu bersaing untuk menarik minat wisatawan muslim dunia yang jumlahnya cukup besar, lebih kurang 150 juta jiwa. (adpsb/Busan).