Sementara itu Rektor UNAND, Prof. Dr. Yuliandri, SH, MH menyampaikan program KKN bertujuan untuk mendewasakan alam pikiran mahasiswa dalam menelaah dan memecahkan masalah, serta menumbuhkan kepedulian mahasiswa terhadap permasalahan sosial kemasyarakatan.
"Melalui kegiatan ini, Mahasiswa dapat memperdalam pemahamannya tentang cara berfikir dan bekerja interdisipliner," terang Prof. Yuliandri
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Pengendalian Penduduk BKKBN RI Dr Bonivasius Prasetya Ichtiarto yang juga hadir bersama Gubernur menerangkan, faktor utama yang mempengaruhi terjadinya kasus stunting dimasyarakat adalah kurangnya pemahaman dan keterbatasan akses.
Lebih lanjut ia menerangkan, kurangnya pemahaman dan akses tersebut dapat diurai kedalam empat sub masalah yakni :
- Praktek pengasuhan yang dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan orang tua tentang kesehatan gizi pada sebelum dan dalam masa kehamilan serta sesudah melahirkan;
- Pelayanan pemeriksaan kehamilan yang kurang berkualitas;
- Akses ke makanan bergizi yang masih kurang, karena harga yang relatif mahal;
- dan kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi yang dapat mempengaruhi terjadinya infeksi berulang yang berdampak pada perkembangan anak.
"semoga para mahasiswa KKN dapat menjadi bagian dalam upaya penanganan stunting, khususnya pada desa-desa di wilayah Sumbar," harap Bonivasius.