"Ibu Duta Besar, orang Palestina adalah Semit... Membunuh anak-anak dengan menjatuhkan bom di Gaza dan tidak menentangnya adalah tindakan anti-Semit. Hal yang paling anti-Semit saat ini adalah mengulang holokaus Hitler terhadap kemanusiaan dan khususnya terhadap rakyat Palestina," kata Petro.
"Saya bukan seorang anti-Semit. Jangan bingung dan hormati ini. Saya bukan anti-Yahudi. Saya percaya pada kebebasan beragama, dan jika saya lahir di era itu, saya akan menyerahkan hidup saya dalam perlawanan bersenjata melawan Nazi," paparnya.
"Namun, saya percaya pada kebebasan yang dihasilkan oleh hukum internasional, kebebasan yang dibangun setelah Hitler dikalahkan oleh Amerika dan Soviet dan oleh semua orang di dunia: kemanusiaan," tegas Petro.
Israel telah melancarkan kampanye militer yang merusak di Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan pada 7 Oktober 2023 oleh kelompok Palestina Hamas, yang menewaskan sekitar 1.200 orang.
Lebih dari 41.400 warga Palestina telah terbunuh sejak saat itu, mayoritas dari 2,3 juta penduduk telah mengungsi, dan banyak yang kelaparan di tengah bencana kemanusiaan yang makin memburuk.
Sumber: Anadolu