Selanjutnya dia memandang bahwa situasi ini sebagai momentum bagi Indonesia untuk memperkuat diplomasi publik di tingkat global. Mardani menyebut isu imigran bukan hanya urusan domestik AS, tetapi juga menyangkut martabat kemanusiaan secara universal.
"Ketika negara besar seperti AS mulai mengabaikan prinsip-prinsip hak asasi manusia, Indonesia punya ruang untuk memainkan peran moral sebagai penyeimbang," katanya.