CARAPANDANG – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau jemaah haji Indonesia untuk menjaga kesehatan, baik saat di Tanah Suci maupun setelah pulang. Imbauan ini disampaikan karena jemaah mulai memasuki fase pemulangan.
Kepala Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Mohammad Imran, mengatakan banyak jemaah dilaporkan mengalami kelelahan. Kondisi ini bisa memicu kambuhnya penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, dan gangguan jantung.
“Pentingnya istirahat cukup dan makan tepat waktu. Jemaah juga diminta tidak memaksakan diri melakukan ibadah sunnah yang berat secara fisik,” ujar Mohammad Imran saat diwawancarai PRO 3 RRI, Jumat (20/6/2025).
Imran mengatakan, adanya risiko penularan penyakit dari Tanah Suci, seperti COVID-19, meningitis, dan penyakit pernapasan lainnya. Karena itu, seluruh jemaah yang baru tiba akan menjalani skrining kesehatan di debarkasi.
“Jika ada gejala seperti demam, batuk, pilek, atau sesak napas, jemaah akan langsung ditangani secara medis. Bila gejala muncul setelah sampai di rumah, jemaah diminta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat,” kata Imran.
Imran juga mengingatkan, pemantauan kesehatan disarankan selama 14 hari untuk penyakit seperti COVID-19 dan meningitis. Untuk penyakit dengan masa inkubasi lebih lama seperti Ebola, observasi dilakukan hingga 21 hari.