Ia mengatakan Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas dan dukungan bagi pendidik untuk bergotong-royong menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan pelajar dan kondisi satuan pendidikan.
"Kami serahkan kepada masyarakat bagaimana kebermanfaatan dan keberterimaan dari Kurikulum Merdeka. Makanya ada Festival Kurikulum Merdeka karena kami ingin mengangkat itu," jelas Aswin.
"Kami optimis program ini berlanjut. Kami mencoba memberikan perbaikan dan menjawab tantangan saat ini," imbuhnya.
Festival Kurikulum Merdeka adalah rangkaian kegiatan yang diselenggarakan untuk menggaungkan asas kebermanfaatan Kurikulum Merdeka. Festival itu bakal diselenggarakan pada bulan Mei hingga Juni 2023 mendatang.
Kemendikbudristek memunculkan praktik-praktik baik terkait implementasi Kurikulum Merdeka di dalam festival tersebut yaitu potret cerita Kurikulum Merdeka, pameran virtual, pembuatan film dokumenter, pembuatan video kolase, kunjungan media dan press tour, serta puncak acara yang digelar di Kantor Kemendikbudristek di Jakarta.
Target khalayak diperuntukkan untuk semua jenjang pendidikan mulai dari pendidikan anak usia dini hingga pendidikan menengah atas dan kejuruan, termasuk sekolah luar biasa.
"Makna tersirat dari Kurikulum Merdeka adalah proses pembelajaran yang holistik untuk semua orang. Harapannya inilah yang akan memajukan pendidikan kita bahwa sebenarnya atmosfer pendidikan itu yang harus dibangun," pungkas Aswin.