Hingga Senin, jumlah korban tewas secara keseluruhan akibat bentrokan di Bangladesh telah meningkat menjadi sedikitnya 300 orang. Ini setelah 94 orang tewas pada hari Minggu dalam hari paling mematikan dalam beberapa minggu demonstrasi antipemerintah.
Perlu diketahui demo terjadi akibat kuota PNS yang diberikan pemerintah Hasina ke kelompok tertentu di tengah melemahnya ekonomi Bangladesh. Hasina telah memerintah Bangladesh sejak 2009 dan memenangkan pemilihan keempat berturut-turut pada Januari setelah pemungutan suara tanpa oposisi yang nyata.
Bangladesh, negara mayoritas Muslim, awalnya menunjukkan perekonomian yang baik. Namun kondisi perekonomian menurun karena Covid-19 dan banyaknya korupsi.
Meski pertumbuhan ekonomi terjadi, sekitar 2,96%, inflasi melonjak 9,71%. Angka kemiskinan juga naik 5,01%.