Mereka juga menyerukan penyelidikan atas dugaan kejahatan perang dalam pertempuran melawan pemberontak etnis. Tentara yang ditangkap mengklaim mereka diberi pil metamfetamin untuk mengatasi kantuk saat bertugas di pos jaga.
Salah satu tentara mengatakan bahwa mayor juga terkadang menggunakan obat-obatan tersebut. Militer Myanmar telah lama dituduh terlibat dalam produksi dan perdagangan narkoba, termasuk metamfetamin dan heroin.
Pemberontak dilaporkan menyita 1.300 kotak sabun berisi heroin saat merebut kota Pinlebu di Sagaing. Instabilitas dan kekerasan di Myanmar memperburuk krisis narkoba di Asia Tenggara.
Wilayah Golden Triangle, di mana Thailand, Myanmar, dan Laos bertemu, menjadi sumber utama produksi metamfetamin dan obat sintetis lainnya. Negara bagian Shan di Myanmar utara dilaporkan memiliki banyak laboratorium metamfetamin.
Laporan PBB mencatat jumlah metamfetamin yang disita di Asia Timur dan Tenggara mencapai rekor 190 ton pada 2023. Hampir 89 persen dari obat-obatan tersebut berasal dari Asia Tenggara, terutama dari Golden Triangle.