“Waktu itu saya bersama warga cari cara agar jalan bisa dilalui lagi, setidaknya oleh motor dan mobil kecil. Kami pasang balok kayu buat jembatan darurat, supaya anak-anak bisa tetap sekolah,” kenangnya.
Berdasarkan data dari Dinas BMCKTR Sumbar, kerusakan jalan itu terjadi akibat hujan deras pada 22 November 2024. Proyek rehabilitasi jalan ini menjadi salah satu langkah Pemprov Sumbar untuk memperbaiki akses darat dan didanai lewat PAD Tahun Anggaran 2025.
Lingkup pekerjaan meliputi pemasangan plat duiker, betonisasi sepanjang 50 meter dengan lebar jalan 6 meter dan bahu jalan 1 meter, serta pasangan batu dan mortar sepanjang 60 meter. Proyek dimulai pada 12 Maret 2025 dan selesai pada 9 Juni 2025.
Salah satu warga, Jonni Firdaus yang juga Kepala Sekolah UPT SDN 08 Guguak Malalo, turut membenarkan betapa pentingnya akses jalan ini. Ia bercerita, saat kejadian jalan terputus, pihak sekolah bahkan sempat meliburkan murid karena akses tidak memungkinkan.
“Waktu itu anak-anak nggak bisa sekolah, guru-guru pun sudah sampai tapi nggak bisa lewat. Alhamdulillah sekarang jalan dan jembatan sudah bagus, malah sekarang banyak warga nongkrong di sini karena view-nya juga indah,” ungkap Jonni.
Ia pun mengapresiasi kualitas konstruksi yang menurutnya cukup memadai. “Terima kasih semua pihak yang peduli. Jalan kami kini sudah lancar. Pemerintah benar-benar hadir untuk masyarakat,” tutupnya. (adpsb/cen)