Media tersebut menuding Israel telah menghancurkan lebih dari 90 persen infrastruktur air dan sanitasi di Gaza, menghalangi kru teknis untuk mencapai jalur tersebut guna memperbaiki fasilitas yang rusak, menargetkan para pekerja yang sedang melaksanakan misi kemanusiaan mereka, serta memblokir pasokan listrik dan bahan bakar yang dibutuhkan untuk mengoperasikan sumur dan pabrik desalinasi, dan masih banyak lagi.
Israel memblokir masuknya semua bantuan kemanusiaan ke Gaza sejak 2 Maret. Kemudian, pada 18 Maret, Israel mengakhiri gencatan senjata selama dua bulan dengan Hamas dan melanjutkan serangan udara dan darat yang mematikan di daerah kantong tersebut.
Pada Jumat (11/4), Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina di Kawasan Timur Tengah (UNRWA) mengeluarkan peringatan mendesak tentang persediaan bahan pokok yang semakin menipis di Gaza.
Serangkaian serangan baru Israel sejauh ini telah menewaskan 1.563 warga Palestina dan melukai 4.004 lainnya, kata otoritas kesehatan Gaza pada Sabtu, menambahkan bahwa jumlah korban tewas di daerah kantong itu sejak perang dimulai pada Oktober 2023 meningkat menjadi 50.933 orang, dengan 116.045 orang terluka.