CARAPANDANG.COM, TEHERAN - Menteri Luar Negeri Iran Seyed Abbas Araghchi pada Minggu (2/11) malam menyebut bahwa klaim pengeboman oleh Israel dan Amerika Serikat (AS) terhadap Iran dimotivasi oleh ancaman nuklir yang akan segera terjadi sebagai sebuah "kebohongan keji."
Araghchi menyampaikan pernyataan tersebut di platform X, dengan mengatakan bahwa klaim itu "telah dibantah sepenuhnya" oleh Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) Rafael Grossi, dan Menteri Luar Negeri Oman Sayyid Badr bin Hamad bin Hamood Albusaidi.
Iran tidak "mematikan diplomasi," tetapi "mereka yang meledakkan meja perundinganlah yang melakukannya," kata Araghchi.
Iran dan AS telah menggelar lima putaran pembicaraan tidak langsung yang dimediasi oleh Oman mengenai program nuklir Teheran dan pencabutan sanksi AS, dan sedang bersiap mengadakan putaran keenam, sebelum Israel melancarkan serangan udara besar-besaran pada 13 Juni, yang menargetkan beberapa wilayah di Iran, termasuk situs nuklir dan militer.
Pada 22 Juni lalu, militer AS mengebom tiga fasilitas nuklir Iran yang terletak di Natanz, Fordow dan Isfahan.