Tim peneliti juga menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk merancang fragmen protein kecil, yang disebut peptida, yang dapat menghalangi penyakit tersebut. Dalam pengujian, salah satu peptida yang dinamai APP3-14 mampu mengurangi tingkat infeksi hingga 80 persen dalam satu musim tanam.
"Penemuan ini memberi kami dua alat yang sangat kuat," kata Ye Jian, seorang profesor di IMCAS. "Pertama, kami dapat mengembangkan tindakan ramah lingkungan untuk melindungi pohon-pohon jeruk. Kedua, metode ini dapat membantu melawan penyakit tanaman lain yang sulit dikendalikan."
Temuan-temuan ini membawa harapan baru bagi para petani jeruk yang selama ini berjuang melawan HLB dan berpotensi menghasilkan solusi serupa untuk penyakit tanaman lainnya, seperti jamur karat jagung dan infeksi pohon zaitun, imbuhnya.