Kemudian, indeks S&P500 turun 0,25 persen menjadi 4.090,4. Peralihan ke saham yang lebih defensif membuat saham perawatan kesehatan melesat seperti saham Johnson & Johnson yang naik 4,5 persen, mendorong kinerja indeks Dow Jones.
Fokus pasar tertuju pada rilis neraca perdagangan AS yang diperkirakan defisit 69 miliar dolar AS pada Februari 2023. Sedangkan, Indeks Manufaktur AS diperkirakan meningkat ke 53,3 pada Maret 2023 dari 50,1 pada Februari 2023.
Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran The Fed masih berpeluang menaikkan suku bunga acuan meskipun terdapat potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Terlihat dari perangkat Fedwatch, yang mana sebesar 56,5 persen pelaku pasar melihat The Fed tidak akan menaikkan suku bunga pada pertemuan Mei nanti, dan 43,5 persen meyakini The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 276,80 poin atau 1,00 persen ke 27.536,5, indeks Hang Seng melemah 41,28 poin atau 0,20 persen ke 20.233,3, dan indeks Shanghai turun 2,53 poin atau 0,08 persen ke 3.310,0, dan indeks Straits Times turun 12,64 poin atau 0,38 persen ke 3.306,2.