Menurut Mahyeldi, ada 3 aspek yang sangat mempengaruhi psikologis konsumen ketika memilih moda transportasi publik dalam kesehariannya, pertama aspek keamanan; kedua aspek kenyamanan; dan yang ketika aspek kemudahan dari segi aksesnya.
"Agar bisa diminati, 3 aspek tersebut mesti ada dan terjawab, itu tantangan kita di Sumbar," tegas Mahyeldi.
Senada dengan apa yang disampaikan Gubernur, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Prov. Sumbar, Dedi Diantolani juga mengakui minat masyarakat untuk mengunakan transportasi publik di Sumbar, semakin hari semakin menurun. Menurutnya, itu akibat dari semakin rendahnya kualitas kemananan dan pelayanan dari transportasi publik itu sendiri.
Salah satu langkah yang sedang diupayakannya bersama Kadishub kabupaten/kota untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan mendorong para penyedia jasa untuk meningkatkan kualitas armadanya serta mengedukasi seluruh operator (sopir) masing-masing agar senantiasa mengedepankan aspek kenyamanan dan ketertiban dalam berkendara.
"Kita terus mendorong, agar seluruh penyedia jasa transportaasi publik di Sumbar memperhatikan dan menjaga kualitas pelayanan dan keamanan, baik dari segi armada maupun pengendaranya. Tujuannya agar para pengguna dapat merasa aman dan nyaman ketika menggunakan jasa tersebut," terang Dedi