"Delegasi Hamas meninggalkan Kairo malam ini, setelah bertemu dengan mediator Mesir dan Qatar yang memberi pengarahan kepada mereka tentang hasil negosiasi terbaru," kata pejabat Hamas Izzat al-Rishq, dalam sebuah pernyataan dikutip AFP.

Upaya diplomatik untuk mencapai gencatan senjata Gaza dan mencegah perang yang lebih luas semakin intensif setelah pembunuhan satu komandan Hizbullah di Beirut, Lebanon, dan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, Iran. Ini memicu ancaman pembalasan dari Teheran dan sekutunya, yang menyalahkan Israel.

"Hamas menegaskan kembali kesiapannya untuk melaksanakan rencana Biden," kata Rishq.

Hamas sebelumnya mengatakan sebuah delegasi akan pergi ke Kairo, tetapi hanya untuk bertemu dengan para mediator daripada berpartisipasi dalam diskusi. Pada hari Minggu, Rishq menegaskan kembali beberapa tuntutan lama Hamas untuk perjanjian gencatan senjata, khususnya penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.

Bom Mesjid & Robek Al-Quran

Di sisi lain, Hamas meminta negara-negara dan organisasi-organisasi Arab dan Muslim untuk mengutuk dan menyatakan kemarahan terhadap pasukan Israel. Hal ini disebabkan adanya video yang menyebut militer Negeri Yahudi membakar Kitab Suci Al Quran di Gaza.