"Permasalahan ini sangat urgen, dimana selain mengakibatkan rumah warga terendam juga berdampak terhadap bangunan disekitarnya seperti sekolah dan Kantor Wali Nagari. Beberapa kali kantor kita juga ikut terendam akibat luapan sungai tersebut," ujarnya.
Menanggapi laporan masyarakat tersebut, Gubernur Mahyeldi mengatakan Ia akan menugaskan dinas terkait untuk mempelajari permasalahan tersebut.
Menurutnya, setiap laporan dari masyarakat itu penting untuk ditindaklanjuti, agar kebijakan yang diambil betul-betul bisa menjadi solusi dari permasalahan, tentu sebelumnya perlu dilakukan kajian-kajian teknis.
"Kita akan tugaskan OPD terkait untuk melakukan peninjauan, agar mereka dapat mempelajari dan mengkaji secara teknis. Kita ingin setiap tindakan yang dilakukan betul-betul tepat sasaran dan menjadi solusi bagi masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Kabid SDA Sumbar, Rahmad Yuhendra yang hadir mendampingi Gubernur dalam audiensi tersebut menyebut sebelumnya pihaknya telah melakukan beberapa langkah antisipasi untuk meminimalisir dampak luapan Sungai Batang Inderapura. Tapi memang belum sampai melakukan normalisasi karena keterbatasan anggaran.
"Khusus untuk Sungai Batang Inderapura sendiri, sebenarnya kami sudah lakukan beberapa langkah antisipasi dan kajian perencanaan namun memang belum sampai melakukan normalisasi. Karena membutuhkan anggaran yang cukup besar, tentu butuh waktu dan beberapa tahapan dalam pengusulannya," kata Rahmad.